Blitar, Jawa TimurCorona Virus Disease (COVID-19) telah menyebar ke lebih dari 210 negara/kawasan, termasuk menyebar ke seluruh provinsi di Indonesia. Virus ini tidak hanya menyerang kesehatan manusia, namun juga telah merontokkan sendi-sendi kehidupan terutama perekonomian. Akibat adanya pembatasan gerak masyarakat termasuk di sektor usaha, telah menurunkan penghasilan dan daya beli masyarakat baik di kota maupun di desa.

Penurunan kesejahteraan masyarakat tersebut juga terjadi di Desa Semen Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur. Desa berpenduduk 2.701 KK atau 8.662 jiwa ini, merupakan lokasi program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat atau Pamsimas tahun anggaran 2018. Melalui program Pamsimas dibangun sistem penyediaan air minum (SPAM) perdesaan dengan memanfaatkan sumber air baku yang ada di desa yang kemudian dialirkan ke permukiman warga secara gravitasi. SPAM tersebut kini dikelola oleh masyarakat melalui Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi atau KPSPAMS ‘Tirto Ayu’ Desa Semen.

Melihat hampir seluruh pelanggan air minum terkena dampak COVID-19, KPSPAMS ‘Tirto Ayu’ berinisiatif memberikan bantuan sembako kepada sebagian besar pelanggan air dan warga lainnya yang bukan pelanggan. Sebanyak 125 paket sembako yang berisi bahan pokok makanan, terdiri dari beras, minyak, dan gula senilai Rp 100.000 telah dibagikan kepada warga, Jumat (08/05).

Bantuan tersebut sudah barang tentu sangat bermanfaat dan dapat meringankan beban warga, lebih-lebih diberikan di bulan puasa. Paket sembako tersebut seolah-olah merupakan parcel lebaran. Hal ini menjadi salah satu alasan dan merupakan bentuk dukungan KPSPAMS agar masyarakat tetap bisa tersenyum menjelang Idul Fitri di tengah himpitan ekonomi sebagai dampak COVID-19.

“Kepedulian sosial semacam ini nantinya akan dijadikan agenda rutin KPSPAMS,” ucap Ketua KPSPAMS ‘Tirto Ayu’ Yanu Bintaro.

Pengadaan 125 paket sembako tersebut dibeli dengan dana kas KPSPAMS. Selama ini warga cukup tertib membayar iuran air yang besarannya ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama masyarakat. Tarif yang disepakati masyarakat sudah di atas biaya operasional (BOP). Biaya operasional juga tidak terlalu mahal karena sumber air baku berada di desa sendiri dan menggunakan opsi teknis gravitasi sehingga tidak diperlukan biaya listrik dan kontribusi ke desa lain. Pembagian paket sembako merupakan bukti keuangan KPSPAMS cukup positif.

Tiga tahun pasca mendapatkan program Pamsimas, saat ini jumlah pelanggan air mencapai 162 Sambungan Rumah (SR).  Para pemanfaat air ini baru sebagian dari warga Desa Semen, yaitu warga Dusun Puthuk Dawung. Karena pembukuan dan pengelolaan organisasi yang bagus serta memenuhi persyaratan, pada tahun 2019 KPSPAMS ‘Tirto Ayu’ mendapatkan lagi Dana Alokasi Umum (DAU).  Pada tahun depan (2021), KPSPAMS akan mengajukan program Hibah Insentif Desa (HID) untuk pengembangan SPAM lebih lanjut.

Dengan pengelolaan organisasi yang baik, didukung pembukuan dan administrasi yang baik, KPSPAMS telah mendapatkan kepercayaan dengan datangnya berbagai sumber pembiayaan untuk pengembangan SPAM lebih lanjut. Kita harapkan KPSPAMS ‘Tirto Ayu’ dapat terus maju dan berkembang serta dapat mewujudkan 100% akses air minum bagi seluruh warga Desa Semen (Khusnul Laela & Arita R Nilasari-FM CD Kab Blitar/Hartono KS).