Jombang, Jatim – Tak dapat dipungkiri bahwa air menjadi kebutuhan pokok seluruh makhluk hidup dalam kesehariannya. Tetapi faktanya, saat ini masih banyak saudara kita di pelosok desa yang mengalami kekeringan maupun susahnya mendapatkan akses air bersih, terlebih saat kemarau tiba. Seperti yang dirasakan warga Desa Jipurapah di Kecamatan Plandaan sekitar 20 Km dari ibukota Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur yang selama bertahun-tahun merasakan susahnya mendapatkan air lebih-lebih di saat musim kemarau.

Memasuki  bulan Oktober warga sudah mulai mengeluhkan susahnya mendapatkan akses air.  Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,  warga terpaksa harus mengambil air dari sumber yang terletak di tengah hutan. Warga harus berjalan cukup jauh ke sumber air dan harus rela mengantri menunggu giliran mengisi jerigen masing-masing.  Air lalu dipikulnya ke rumah untuk kebutuhan konsumsi beberapa hari ke depan.

Masalah kekeringan di pelosok tak bisa dianggap sepele sehingga perlu dicarikan solusi.  Tak hanya pasrah dengan keadaan yang terjadi, Pemerintah Desa Jipurapah pun mencoba mencari solusi terhadap masalah kekeringan.  Pemerintah Desa mengajukan bantuan air bersih kepada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dengan mengedrop air melalui mobil tangki air.  Warga berbondong-bondong mengantri mengambil air bersih yang telah disediakan.  Bantuan air seperti ini telah dirasakan warga Jipurapah selama dua tahun

Untuk mengatasi masalah kekeringan yang sudah berjalan bertahun-tahun tersebut diperlukan kerjasama dengan banyak pihak.  Kolaborasi atau kerjasama dengan berbagai pihak perlu digalang sebagai jawaban terbaik dalam memberikan solusi nyata  bagi masyarakat dalam mengatasi masalah kekeringan.

Untuk mencari solusi, maka dilakukan pertemuan dengan melibatkan Pemerintah Desa Jipurapah, BAZNAS Kabupaten Jombang, dan Rombong Sedekah, serta pengelola program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).  Pertemuan dilakukan  di Balai Desa Jipurapah pada akhir November 2020 (26/11/2020). Dituturkan Rosi Prima Anwar, Direktur Yayasan Rombong Sedekah, pada pertemuan disepakati bantuan sebanyak 179 sambungan rumah (SR) dari target 400 SR sampai dengan tahun 2020 di desa yang menjadi lokasi program Pamsimas.

Sampai dengan tahun 2021 ini sudah terealisasi wakaf sambungan rumah (SR) di Desa Marmoyo Kec. Kabuh sebanyak 157 SR, Sumberejo Kec. Plandaan sebanyak 152 SR, Sumbernongko Kec. Ngusikan sebanyak 125 SR, Ngusikan Kec. Ngusikan 255 SR,  dan Desa Mangunan Kec. Kabuh dengan alokasi wakaf sebanyak 110 SR.

Dengan adanya uluran tangan dan kolaborasi ini, diharapkan ke depannya tidak ada lagi kekeringan di Desa Jipurapah.  Program wakaf pipanisasi  ini diharapkan dapat menjangkau ke desa-desa lainnya yang rawan kekeringan.  “Semoga program kolaborasi Pamsimas, Rombong Sedekah, dan BAZNAS Jombang dapat berkelanjutan,” ucap Samiadi, Ketua KPSPAMS Desa Jipurapah (Endrik-DC Jombang/Hartono)