Gunungkidul, Yogyakarta – Desa Mulo di Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta berada di wilayah perbukitan dengan ketinggian 1000-3500 dpl.  Desa dengan luas wilayah 631.725 Ha ternbagi kedalam  3 dusun, yakni Dusun Karangasem, Kepil, dan Mulo. Desa Mulo memiliki 1.597 KK dengan 5013 jiwa.

Kondisi desa yang berada diperbukitan dan tandus, seperti kebanyakan desa-desa di Kabupaten Gunungkidul, sulit mendapatkan akses air bersih atau sangat terbatas.  Sulitnya mendapatkan akses air besih tidak hanya di musim kemarau, bahkan sebagain warga di sejumlah desa juga kesulitan air di musim hujan.  Setiap rumah tangga harus merogoh kocek untuk membeli air tangki untuk kebutuhan sehari-hari, sekitar Rp 80.000 per dua minggu (160.000/bulan) untuk kebutuhan sekitar 4 jiwa.  Kondisi ini semakin memberatkan warga Desa Mulo yang memiliki keterbatasan penghasilan.

Untuk mengatasi kesulitan mendapatkan akses air minum, tahun 2017 Desa Mulo mendapatkan bantuan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) untuk membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) perdesaan.  SPAM desa dibangun dengan bantuan dana dari pemerintah pusat sebesar Rp 231 juta, APBDes Rp 33 juta, dan sisanya swadaya masyarakat sebesar Rp 66 juta terdiri dari uang tunai Rp 13 juta dan material lokal dan tenaga kerja senilai Rp 53 juta.

Sarana air minum yang dibangun mampu memberikan pelayanan air minum bagi 129 KK atau 620 jiwa khususnya bagi warga Dusun Mulo.  Untuk keberlangsungan dan keberlanjutan pelayanan air minum, warga rela membayar iuran air Rp 4.000 per M3 ditambah abonemen Rp 5.000 per KK per bulan.  Rata-rata setiap KK dalam sebulan membayar air Pamsimas Rp 60.000-100.000 per bulan, masih lebih kecil dibandingkan membeli air tangki yang kadang harus antri.

Sebelum Pamsimas masuk desa ini tahun 2017, Desa Mulo telah memiliki BUMDes yang salah satu usahanya mengelola air minum.  Untuk optimalisasi pengelolaan unit air minum melalui BUMDes, tahun 2018 dilakukan restrukturisasi dengan memasukkan KPSPAMS (pengelola sarana Pamsimas) ke dalam unit usaha air minum di bawah BUMDes.  Saat ini KPSPAMS menjadi bagian dari unit usaha air minum di bawah BUMDes yang mengelola sarana air minum di semua dusun termasuk sarana hasil kegiatan Pamsimas.  BUMDes juga memiliki Unit Wisata dan Unit Pasar.

Kerjasama KPSPAMS dengan BUMDes Desa Mulo mengundang perhatian  pihak Kampus STIE YKPN Yogyakarta.  Pada Agustus 2018 dilakukan tanda tangan nota kesepahaman (MoU) antara STIE YKPN dengan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk membantu masyarakat Desa Mulo dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk membangun ekonomi desa.

Sebagai tindaklanjut MoU,  tanggal 18 September 2020 dilakukan tanda tangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di Kampus STIE, antara DR Badric Siregar, MBA mewakili STIE YKPN dengan Sugiyanto selaku Kepala Desa Mulo.  Melalui kerjasama ini pihak STIE YKPN akan memberikan pendampingan kepada KKM dan KPSPAMS dalam Tata Kelola Keuangan dan Manajemen Aset, serta penyusunan Laporan Keuangan Audited  sesuai standar Kantor Akuntan Publik.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Gunungkidul Hj Badingah dalam sambutan yang dibacakan Asisten Pemerintahan  dan  Kesra, Drs Sigit Purwanto menekankan pentingnya mengakomodasikan kearifan lokal dalam bentuk swadaya masyarakat maupun gotong royong yang masih kuat di kalangan masyarakat Gunungkidul sehingga dapat menghemat pengeluaran biaya pembangunan.

Mendukung kerjasama ini, mahasiswa STIE YKPN juga turun ke Desa Mulo untuk membantu penguatan kelembagaan KKM dan KPSPAMS untuk mendapatkan status sebagai badan hukum dari lembaga yang berwenang.  Legalitas kelembagaan diperlukan KKM dan KPSPAMS untuk menjalin kemitraan dengan pihak lain termasuk mendapatkan bantuan CSR dan mengakses lembaga keuangan mikro untuk mendapatkan pembiayaan bagi pengembangan KPSPAMS.

KPSPAMS ‘Tirto Mulyo’ Desa Mulo dibawah kepemimpinan Heru Endaryanto (Ketua) saat ini mengelola 1.069 sambungan rumah (SR) yang tersebar di Dusun Kepil (129 SR), Dusun Mulo (487 SR), dan Dusun Karangasem dengan 453 SR, dengan jumlah pemanfaat sebanyak 4.450 jiwa.

KPSPAMS menerapkan aplikasi keuangan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan informasi tagihan air.  Sekretariat KPSPAMS setiap hari buka mulai pukul 08.00 – 14.00 WIB untuk memudahkan warga masyarakat yang akan menyetor iuran.

Adanya peningkatan kapasitas KPSPAMS dan dukungan kelembagaan melalui BUMDes, diharapkan akan lebih optimal dalam memberikan pelayanan air minum kepada warga dan menjamin keberlanjutan sarana yang telah dibangun melalui program Pamsimas (Sri Yuliati-NMC & ES Winanto-DC Gunungkidul/Hartono).