Makassar, Sulsel Kepercayaan itu penting dan dapat melanggengkan segala urusan. Bila kita memegang teguh kepercayaan, yakinlah perlahan akan membangun harga diri kita. Jaga kepercayaan, maka semua urusan akan menjadi lebih mudah.

Demikian pesan penting yang disampaikan Nurnaningsih, Koordinator Pamsimas Provinsi Sulawesi Selatan, saat kunjungan ‘Monev’ (monitoring-evaluasi) ke lokasi pembangunan sarana air minum Hibah Khusus Pamsimas (HKP) di Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar, akhir Oktober lalu.

“Untuk mendapatkan kepercayaan memang butuh waktu, bila KPSPAMS Barombong lakukan semua dengan transparan dan jujur, proses tidak akan mengkhianati hasil; selalu berbanding lurus dengan apa yang telah kita lakukan dengan sepenuh hati,” tambah Inchi, sapaan sehari-hari untuk Nurnaningsih.

Kelurahan Barombong merupakan salah satu lokasi sasaran program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) – HKP tahun 2020. Barombong merupakan wilayah pesisir yang sangat dekat dengan pantai, air bersih menjadi salah satu kebutuhan mendesak untuk segera dituntaskan. Ini pertama kali Kelurahan Barombong berhasil melakukan pengeboran dengan hasil yang maksimal.

Sementara itu, Ketua KPSPAMS Barombong Syamsul menuturkan,  pembangunan sarana air minum  telah mengobati dahaga warga yang sudah lama merindukan air bersih.   Barombong merupakan wilayah pesisir, 80% warganya merupakan nelayan, saat kemarau datang warga sulit mendapatkan air bersih. Untuk mencukupi kebutuhan air untuk keperluan sehari-hari khususnya untuk memasak dan minum, warga setempat masih membeli air galon. Sebagian warga lainnya mnemanfaatkan sumber air dari sumur bor dangkal yang airnya payau dan kadang asin.

“Masyarakat sudah lama menunggu air, mereka melakukan penanaman pipa secara swadaya dengan kerja bakti. Meski ada jaringan pipa PDAM, namun belum menjangkau warga yang bermukim di wilayah sekitar pantai. Dalam pembangunan sarana kami melakukan koordinasi dengan pihak PDAM sebagai Mitra,” ujar Syamsul.

Syamsul menambahkan, pembangunan sarana air minum melalui HKP tahun 2020  dilakukan dengan pengeboran air tanah dengan kedalaman 150 meter yang dilengkapi jaringan pipa distribusi sepanjang 500 M.  Jaringan pipa tersebut dihubungkan ke rumah warga melalui sambungan rumah (SR) hasil swadaya masyarakat; sebanyak 200 KK tersambung melalui SR, dan masih ada permintaan SR yang belum dapat dipenuhi.  KPSPAMS juga telah melaksanakan pelatihan untuk administrasi, keuangan kelembagaan dan teknik sebagai upaya meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan sarana air minum.

Ketua KPSPAMS menyampaikan, bantuan HKP belum bisa memenuhi semua permintaan sambungan rumah di wilayah RW 7, prioritas pelayanan masih diberikan sesuai dengan RKM (Rencana Kerja Masyarakat).  Untuk pengembangan SR guna memenuhi permintaan warga, KPSPAMS berencana melakukan kolaborasi termasuk sharing anggaran dengan pihak kelurahan yang disesuaikan  kapasitas/debit air yang dihasilkan.

Program Pamsimas merupakan program pemberdayaan yang melibatkan masyarakat dalam semua proses pekerjaannya;  memberikan ruang kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi mulai dari perencanaan, pembangunan hingga pengelolaan dan pemeliharaan.

“Selama ini program Pamsimas mewajibkan adanya dana In-cash (tunai) yang merupakan sumbangan sukarela dari masyarakat untuk pembangunan sarana. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan rasa memiliki terhadap fasilitas yang dibangun.  Para pemanfaat air juga dipungut iuran sesuai dengan pemakaian air untuk menunjang biaya operasional, pemeliharaan dan pengembangan sarana yang telah dibangun,” imbuh Inchi.

Di  akhir kunjungannya, Inchi mengingatkan kepada pengurus KPSPAMS agar pekerjaan diselesaikan tepat waktu. Apabila masih ada sisa anggaran dapat mengajukan tambahan pekerjaan di luar perencanaan RKM dilengkapi backup berita acara penambahan pekerjaan, catatan transaksi, daftar absensi, berita acara serta dilengkapi dokumentasi foto. Selalu terbuka, transparan dan jujur. Kepercayaan itu nomor satu! (Alaudin Latief-LGS Prov Sulsel/Hartono).