Gunung Kidul, DI Yogyakarta, – Sulitnya akses masyarakat terhadap air minum untuk kebutuhan pemenuhan air minum sehari-hari di Dusun Ketelo dan Dusun Gupit Desa Tegalrejo sangat terasa sekali. Selama ini mereka mengandalkan dropping air dan pemanfaatan sumber mata air yang terbatas dengan berjalan kaki dan memasang perpipaan seadanya. Lokasi mata air berada diketinggian kurang lebih 600 mdpl. Sementara wilayah layanan yang berbukit mengandalkan mata air tersebut di dua Padukuhan Gupit (5 RT, 138 KK) dan Ketelo (4 RT, 77 KK). Dusun Ketelo adalah dusun tertinggi di Desa Tegalrejo di ketinggian 560 mdpl.
Melihat kondisi ini, beberapa tokoh mencoba komunikasi dengan pihak Pemerintah Kalurahan dan mencoba peruntungan hibah ke pihak-pihak donatur untuk pengadaan air minum. Banyak upaya dilakukan dengan perencanaan bor, namun karena kondisi geografi yang berbukit menyulitkan pengadaan bor dan beberapa sumur bor juga tidak optimal. Karena itu beberapa tokoh lewat Pemerintah Kalurahan akhirnya melakukan koordinasi dengan Pokja PKP Kabupaten Gunung Kidul agar Desa Tegalrejo khussnya Dusun Ketelo dan Gupit bisa mendapatkan bantuan sarana air minum.
Tahun 2023 akhirnya Desa Tegalrejo kegiatan Pamsimas dengan dana Bantuan pemerintah sebesar 400 juta. Adapun Lingkup Kegiatan untuk pembangunan sarana air minum meliputi pembangunan PMA 1 unit, pembangunan Reservoir 3x3x2 1 unit, pemasangan jaringan Pipa & Asesoris sejauh 6200 m serta membangun sambungan Rumah. Adaun Sumber air yang digunakan adalah Mata Air Mata Air Ketelo dengan debit 1,2 lt/dtk. Sarana air minum yang dibangun direncanakan bisa dimanfaatkan oleh 525 jiwa dengan jumlah sambungan rumah yang akan dibangun sebanytak 160 unit sambungan rumah.
Kerja bakti yang tidak mengenal lelah masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan di dua padukuhan membuat proses pembangunan sarana air minum Pamsimas 2023 sangat ringan dan segera selesai. Masyatakat juga mengumpulkan kontribusi dalam bentuk uang tunai sebesar Rp. 14.000.000 dan memberikan tenaga secara gotong royong untuk pemenuhan kontribusi Inkind yang bila di total bernilai Rp. 54.580.000
Dengan diterimanya Kegiatan Pamsimas 2023 masyarakat dua Pagukuhan Ketelo dan Gupit Bahagia karena impian untuk mendapatkan air minum tidak lagi bersusah payah. Impian warga dengan hanya memutar kran air mengalir di rumah-rumah. Hal itupun telah dilakukan simulasi percobaan dengan mengandalkan system gravitasi, apa yang selama ini sedang dilakukan membuat yakin akan cerahnya kehidupan mendatang di dua Padukuhan Ketelo dan Gupit.
Dengan adanya pembangunan sarana air minum berdampak pada adanya sambungan rumah yang masif. Operasional pengelolaan yang mengandalkan system gravitasi menjadi modal akan keterjangkauan dalam pembiayaan paska pembangunan agar keberfungsiannya berkelanjutan. Dengan demikian impian warga akan hidup lebih baik secara kesehatan dan ekonomi menjadi lebih terang yang pada akhirnya akan tercipta masyarakat yang sehat (masalah stunting tuntas) dan kesejahteraan bagi masyarakat menjadi nyata kedepan.
Besar harapan masyarakat Dusun Ketelo dengan terpenuhinya kebutuhan akan air minum, masyarakat akan lebih dinamis dan berkembang menjadi pusat ekonomi bagi wilayah perbatasan. Diharapkan Warung makan yang ada akan semakin ramai, sehingga terjadi peningkatan ekonomi dari penghematan sebelumnya yang begitu banyak menyita anggaran rumah tangga.
Hal yang masih menjadi Pekerjaan Rumah adalah Belum adanya ketentuan/regulasi untuk pelestarian kawasan mata air berpotensi merusak kualitas air di sumber air. Dengan dibentuknya KPSPAM sebagai pengelola sarana terbangun maka diharapkan bisa menjadi wadah masyarakat untuk melakukan kegiatan pengelolaan terhadap sarana air minum yang nanti digunakan masyarakat. Tentunya ini akan menjamin keberlangsungan akan infrastruktur terbangun (Juni 2023/Korkab Pamsimas Kab. Gunung Kidul – ICB Eko Setyo Winanto)