Bintan, Kepri – Bintan adalah pulau terbesar di Kepulauan Riau, yang terdiri dari hampir 3.000 pulau besar dan kecil, terbentang di seberang Singapura dan Johor Baru Malaysia. Pulau ini melebar dari Malaka ke Laut Cina Selatan. Tanjungpinang merupakan ibu kota Provinsi Kepulauan Riau, terletak di pantai barat selatan Bintan. Berada di lokasi strategis di semenanjung selatan Malaysia di mulut Selat Malaka. Kabupaten Bintan merupakan salah satu destinasi wisata baik wisatawan lokal maupun manca negara, yang terkenal dengan berbagai macam objek wisata eksotis.

Kabupaten Bintan terdiri dari 10 kecamatan, 15 kelurahan, dan  36 desa.  Sejak tahun 2016  Kabupaten Bintan menjadi lokasi program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang digarap Kementerian PUPR bersama lintas kementerian/lembaga lainnya, sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi bagi warga desa.  Setidaknya sampai dengan akhir tahun 2020 sudah ada 16 desa yang diintervesi melalui program Pamismas.

Desa Mantang Besar di Kecamatan Mantang merupakan salah satu desa di Kabupaten Bintan yang diintervensi program Pamsimas tahun 2019.  Desa Mantang Besar dengan luas  ±  1.5 Ha terbagi kedalam 3 RW dan 6 RT termasuk meliputi wilayah di Pulai Sirai..

Pulau Sirai, sebuah pulau kecil, jauh dari pemerintahan desa, tepatnya warga RW 02/RT 06 menjadi lokasi sasaran program Pamsimas.  Di tempat ini dibangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) melalui program Pamsimas berupa bangunan intake, reservoir dan jaringan perpipaan.

Sebelum ada Pamsimas, sumber air  yang ada kondisinya tidak terlindungi, tidak berpagar, dan tidak terpelihara, serta sumber air yang ada tidak memenuhi standar kesehatan untuk dikonsumsi.

Keberhasilan pembangunan Pamsimas disana tidak lepas dari peran “Sri Kandi” Pulau Sirai.  Sebutlah namanya Dahlia, perempuan dari keluarga sederhana ini menjadi motor pengerak program Pamsimas di Pulau Sirai.

Dahlia, seorang ibu tangga tangga menjadi inspirasi kehidupan warga setempat.  Ia merupakan seorang motivator dan menjadi motor penggerak kaum ibu-ibu di Pulau Sirai.  Ia juga berperan aktif dalam berbagai kegiatan desa maupun kegiatan lainya termasuk dalam program Pamsimas.  Dahlia mengajak ibu-ibu untuk terlibat dalam program dan mengenalkan lebih jauh program Pamsimas di Pulau Sirai.  Ia aktif berkontribusi dalam kegiatan pelatihan Pamsimas dan menginspirasi kaum ibu-ibu ketika kegiatan Promosi Kesehatan (Promkes).  Dahlia juga door to door mengajak masyarakat untuk ikut menghadiri rapat sosialisasi program Pamsimas.

Saat program Pamsimas masuk ke Desa Mantang Besar tahun 2019, kepala desa setempat meminta Dahlia untuk mengumpulkan anggota masyarakat berkoordinasi dengan Ketua RT/Ketua RW setempat.   Dahlia merupakan orang kepercayaan kepala desa, ia juga tercatat sebagai kader kesehatan desa.  Program Pamsimas yang bersentuhan dengan masalah air dan kesehatan/sanitasi turut menggerakkan hatinya untuk terlibat penuh dalam program Pamsimas.  Sebagai kader kesehatan desa ia bergerak dari pintu ke pintu (door to door) dan mengajak warga mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan melalui program Pamsimas menuju pola hidup bersih dan sehat.

Keaktifan Dahlia  dalam banyak hal telah membawa semangat baru di kalangan  ibu-ibu di desa  untuk ikut bepatisipasi dalam memajukan desa terutama dalam mencukupi kebutuhan air minum dan sanitasi melalui program Pamsimas.   Pengalaman Dahlia sebagai kader kesehatan membuatnya ia dipercaya warga untuk duduk dalam kepengurusan dan menjadi anggota Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM), kelembagaan masyarakat yang menjadi pengelola program Pamsimas di tingkat desa.

Dahlia aktif memberikan kontribusi dalam berbagai kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat, seperti pelatihan teknis pelaksanaan Pamsimas, pelatihan administrasi keuangan, dan pelatihan pemeliharaan sarana.  Dari kegiatan peningkatan kapasitas ini,  Dahlia selaku motor penggerak KKM senantiasa mengajak dan melibatkan kelompok ibu-ibu untuk ikut dalam kegiatan pelatihan

Desa Mantang Besar khususnya  warga masyarakat  di Pulau Sirai masih kurang pemahamannya akan lingkungan sanitasi yang aman.  Di Pulau Sirai masih banyak dijumpali WC cemplung dimana kotoran manusia langsung terbuang ke laut.  Dahlia dengan berkoordinasi dengan sanitarian dan fasilitator Pamsimas mencari alternatif untuk mengatasi permasalahan sanitasi ini, termasuk melakukan penyuluhan kesehatan dengan mengajak ibu-ibu hamil dan ibu-ibu rumah tangga lainnya.

Saat ini SPAM yang dibangun Pamsimas di Pulau Sirai sudah dapat dinimati masyarakat.  Sarana yang dibangun tersebut saat ini dikelola masyarakat dengan membentuk Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS), dimana Dahlia menjadi salah seorang pengurus.

Pada tahun 2021 ini Desa Matang Besar kembali mendapatkan bantuan  program air minum berupa Hibah Air Minum Perdesaan (HAMP) untuk meningkatkan kapasitas sarana yang telah dibangun melalui program Pamsimas.  Sosok Dahlia menjadi salah satu orang di balik layar yang turut memberikan warna geliat pembangunan air minum dan sanitasi di Desa Matang Besar (Midanol-FM CD Bintan/Fassola-DC Bintan/Ramdan-TA CDCB Kepri/Hartono).