Mojokerto, JatimIbu pertiwi sedang berjuang melindungi anak bangsa, wabah virus Corona (Cofid-19) merebak ke lebih dari 32 provinsi di Indonesia, bahkan menyebar ke lebih dari 200 negara.  Wabah virus Corona juga menyebar di wilayah Kabupaten Mojokerto Provinsi Jawa Timur. Sampai akhir Maret 2020, setidaknya ada 28 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 165 orang dalam pemantauan (ODP) tercatat di wilayah Mojokerto (Kompas.com, 02/04/2020).

Pandemi ini menimbulkan keprihatinan, rasa was-was dan cemas di kalangan masyarakat, tidak terkecuali bagi masyarakat warga Desa Gondang Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto Provinsi Jawa Timur.

Berangkat dari keprihatinan tersebut, Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) ‘Siaga’ Desa Gondang, tidak mau tinggal diam, mereka tergerak hatinya berupaya memutus mata rantai penyebaran Cofid-19.

KPSPAMS merupakan lembaga masyarakat untuk mengelola sarana air minum hasil kegiatan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Desa Gondang merupakan lokasi sasaran program Pamsimas tahun 2018.

Tidak perlu menunggu instruksi pemerintah, atau mengharap bantuan program, mereka bergerak secara sukarela karena Ibu Pertiwi memanggilnya. Dengan menggunakan dana kas KPSPAMS yang terbatas, memanfaatkan dana pos kegiatan kesehatan, mereka membuat 11 unit sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) portable dari rangka besi, dengan biaya pembuatan per unit sekitar Rp 400 ribuan.

Untuk merangkai besi/ngelas menjadi sarana CTPS portable, dikerjakan para santri dengan memanfaatkan bengkel las milik pesantren yang ada di sekitar desa. Untuk pemasangan termasuk penyambungan pipa ke sumber air Pamsimas dikerjakan secara gotong royong oleh KPSPAMS dibantu masyarakat.

Pengerjaan sarana CTPS dimulai 25 Maret dan rampung serta diserahterimakan/mulai dimanfaatkan warga Sabtu (07/04/2020). Sebelas unit CTPS disebar di Dusun Kedungpen dan Dusun Rejoso yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi, antara lain ditempatkan di sejumlah mushola, pondok pesantren, Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ), serta fasilitas umum strategis lainnya di desa.

“Kami baru bisa menyediakan 11 unit sarana CTPS karena keterbatasan anggaran kas kami,” ucap Muhammad Alimi, Ketua KPSPAMS ‘Siaga’ Desa Gondang saat penyerahan sarana kepada Miftakhul Huda dari BPD untuk dimafaatkan warga.

Lebih lanjut Alimi menyampaikan, pengadaan 11 unit sarana CTPS diharapkan menjadi pusat kampanye pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan pusat edukasi CTPS. Pelaksanaan CTPS diyakini dapat memutus mata rantai penyebaran penyakit melalui lingkungan dan merupakan strategi paling jitu melawan penyebaran virus Corona.

Saat penyerahan sarana CTPS sekaligus dilakukan sosialisasi CPTS kepada para santri Taman Pendididikan Al Qur’an (TPQ) Al Hidayah. Alimi mengajarkan secara langsung bagaimana cara melakukan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir secara baik dan benar (lihat tayangan video). Sosialisasi CTPS juga dilakukan kepada sejumlah siswa-siswi SDN  Gondang.

“Saya mau diajari lagi cuci tangan yang tadi diajarkan Pak Alimi, biar lebih hapal. Saya mau ajarkan juga buat bapak dan ibu serta adik saya di rumah,” ucap Nisa (11 th), siswi kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah (setingkat SD) dengan malu-malu saat ditanya Alimi sehabis sosialisasi CTPS di depan musholla.

Sosialisasi penggunakan CTPS juga dilakukan kepada anggota masyarakat terutama kalangan ibu-ibu. Alimi mengarahkan Umaiyah yang masih menenteng belanjaan, seorang pedagang sembako warga RT 02 Dusun Kedungpen, menuju sarana CTPS di depan musholla Tambighul Ghofilin.

Munculnya kesadaran dan tumbuhnya jiwa sosial seorang Alimi dan warga Desa Gondang lainnya, tidak terlepas dari pembinaan yang dilakukan Fasilitator Pamsimas dan konsultan pendamping lainnya dalam mengedukasi dan memberdayakan masyarakat di desa/daerah dampingan.

Berbagai upaya untuk membangkitkan kesadaran bahwa peran KPSPAMS dalam pencapaian universal akses adalah bagian dari bela negara. Peningkatan akses air minum dan sanitasi tidak semata hanya tugas pengurus, tetapi tugas kebangsaan dan kemanusiaan. Demikian disampaikan Tiwi Sri Rejeki saat dikonfirmasi terkait inisiatif yang dilakukan sejumlah pengurus KPSPAMS Desa Gondang.

“Upaya membangun sarana CTPS dari uang kas yang terbatas namun dengan niat besar dan tujuan meningkatkan derajat kesehatan, merupakan perbuatan mulia,” tambah Tiwi.

Ucapan dan ungkapan tersebut sering ia sampaikan dalam berbagai kesempatan pelatihan-pelatihan KPSPAMS. Mungkin pesan untuk senantiasa menjaga pola hidup bersih dan sehat masih terngiang dalam ingatan masyarakat Desa Gondang yang kemudian menggerakan hatinya untuk melakukan tindakan nyata.

Muhammad Alimi dan kawan-kawan mampu mengelola KPSPAMS ‘Siaga’ secara baik dan mampu menjalin kemitraan dengan pihak lain. KPSPAMS kelolaanya mendapat kepercayaan dari Bank UMKM Jawa Timur dengan menerima kucuran kredit Rp 10 juta untuk penambahan sambungan rumah (2019). Penandatanganan kreditnya, waktu itu, disaksikan secara langsung Bupati Mojokerto, H Pungkasiadi, SH.

KPSPAMS mampu mengelola keuangan secara baik, terbukti dapat menyisihkan/mengalokasikan dana untuk kegiatan kesehatan melalui pengadaan 11 sarana CTPS. Pengelolaan keuangan yang baik sehingga dipercaya pihak bank, tidak lepas dari peran Water.org dalam melakukan penguatan kelembagaan dan administrasi keuangan.

Keberadaan KPSPAMS ‘Siaga’ juga didukung penuh pemerintah desa dibawah kepemimpinan H Imam Suparto, SPd (Kades).  Pemerintah desa melakukan pembinaan dan mengedukasi masyarakat untuk menggunakan air secara bijak, serta menerapkan PBHS secara simultan dengan melibatkan sanitarian Puskesmas Gondang, salah satu Puskesmas terbaik di Kabupaten Mojokerto.

Sekecil apapun yang dilakukan KPSPAMS Desa Gondang patut diapresiasi, dan juga banyak dilakukan masyarakat lain termasuk di lingkungan tempat tinggal penulis. Mereka semua tergerak hatinya untuk berbuat nyata. Semoga virus Corona secepatnya pergi dari bumi pertiwi (Tiwi-DC Mojokerto/Endang SR-NMC/Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).