Blitar, Jatim – Bupati Blitar Drs H Rijanto, MM meresmikan sarana air minum hasil program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat atau Pamsimas tahun 2019 dengan menandatangani prasasti bangunan Pamsimas, yang dipusatkan di Desa Sambigede Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar, Sabtu (28/12).

Acara Tasyakuran dan Peresmian Hasil Program Pamsimas diawali dengan kegiatan ‘Gowes Bareng’ yang mengambil strart di pendopo Ronggo Hadi Negoro dan finish di Desa Sambigede, Kecamatan Binangun.

Kemudian, acara berlanjut ke acara jalan sehat yang diberangkatkan langsung oleh Bupati Rijanto. Setelah sampai finish di Desa Sambigede, acara dilanjutkan dengan penanaman pohon di lokasi desa Pamsimas yang di awali oleh Bapak Bupati Blitar dengan disaksikan sejumlah kepala OPD terkait, Muspika Binangun, perangkat dan masyarakat desa setempat.

Program Pamsimas bertujuan untuk meningkatkan jumlah fasilitas air minum dan sanitasi di kawasan perdesaan dan meningkatkan perilaku pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Program ini sangat luar biasa. Tahun 2019 sudah ada beberapa tempat yang terealisasi di Kabupaten Blitar,” ungkap Bupati Rijanto dalam sambutannya.

Bupati Rijanto berpesan kepada masyarakat agar memanfaatkan dan merawat fasilitas yang dibangun dengan sebaik-baiknya. Bupati memastikan fasilitas tersebut dapat diakses oleh semua warga masyarakat termasuk bagi penyandang disabilitas. “Air bersih harus dipakai sebijak mungkin untuk keperluan minum dan mencuci,” tambah Bupati

Sementara itu Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kabupaten Blitar Agus Santosa dalam sambutannya menyampaikan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) perdesaan yang diresmikan dibangun di 25 lokasi/desa, dengan sumber pembiayaan dari APBN (untuk 21 desa) dan APBD (untuk 4 desa).

Secara keseluruhan SPAM tingkat desa yang dibangun tersebut menghabiskan biaya Rp 8,79 miliar. Rinciannya, Rp 6,15 miliar atau sekitar 70 persen berasal dari APBN, Rp 879 juta atau sekitar 10 persen berasal dari APBDesa, dan sisanya sebesar 20 persen atau sekitar Rp 1,76 miliar merupakan swadaya masyarakat dalam bentuk kontribusi tenaga kerja dan material lokal serta sebagian lagi berupa uang tunai.

Kepala Dinas DPKP menambahkan, pada tahun 2019 Kabupaten Blitar secara nasional yang tercepat dalam melaksanakan program Pamsimas dengan progress fisik mencapai 100% per tanggal 17 Oktober 2019 (Data SIM Pamsimas).

Sampai dengan tahun 2019, program Pamsimas di Kabupaten Blitar telah dilaksanakan di 56 desa. Untuk tahun 2020 nanti, Pemerintah Kabupaten Blitar mengusulkan 10 desa menjadi lokasi baru program Pamsimas.

Kepala Desa Sambigede Roihan mengucapkan terima kasih atas terlaksananya program Pamsimas di desanya. Berkat program Pamsimas, kini, akses masyarakat untuk mendapatkan air minum semakin mudah. “Warga Sambigede khususnya RW 3, telah merasakan manfaat dari program ini,” pungkasnya. Seluruh masyarakat-baik miskin, kaya, perempuan dan laki-laki, menunjukkan partisipasi dan terlibat secara aktif dalam seluruh tahapan kegiatan Pamsimas.

Desa Sambigede merupakan salah satu penerima program Pamsimas tahun 2019. Desa seluas 723,26 Ha yang terbagi dalam dua dusun ini dihuni 5.642 jiwa, 3.716 diantaranya telah memiliki akses terhadap air minum. Sesuai Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang disusun masyarakat, melalui program Pamsimas ditargetkan akan ada tambahan akses air minum bagi 1.112 jiwa.

SPAM desa yang dibangun di Desa Sambigede terdiri dari bangunan menara air, rumah panel, perpompaan, pipa transmisi dan pipa distribusi, 3 unit sarana cuci tangan termasuk 1 unit khusus penyandang disabilitas. Dari 328 sambungan rumah yang menjadi target dalam RKM, saat ini sudah terpasang sebanyak 158 unit. (Sujoko Trisno-Co PC Jatim/Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).