Banjar, Kalsel – Program penghapusan jamban terapung di wilayah bantaran sungai Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan telah memasuki tahun kelima pada tahun 2020, dan akan terus dilanjutkan. Untuk itu Bupati Banjar H Khalillurrahman melakukan kegiatan “Kick off Pembongkaran Jamban Terapung”, sekaligus meresmikan sarana air minum program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahun anggaran 2019, yang dipusatkan di Desa Tambak Baru Ulu Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar, Rabu (5/02).

Dalam kegiatan tersebut Bupati Banjar membongkar satu buah jamban terapung di bantaran sungai Martapura, sebagai simbol dimulainya dan dilanjutkannya pembongkaran jamban. Pembongkaran jamban akan dilakukan secara serentak di 22 desa yang tersebar di 5 kecamatan.

Jamban apung di bantaran sungai Martapura menjadi prioritas untuk dibongkar mengingat ada 169 desa dari 227 desa di Kabupaten Banjar berada di bantaran atau tepian sungai (sekitar 74%, BPS 2018).

Bupati Banjar menyadari bahwa upaya untuk meningkatkan layanan sanitasi tidaklah mudah, banyak faktor dan kendala yang dihadapi, seperti kebiasaan/perilaku masyarakat yang sudah turun temurun, kurangnya kesadaran masyarakat, faktor ekonomi, keterbatasan lahan, konstruksi septic tank di tanah rawa dan berair, dan sudah barang tentu dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Bupati Khalillurrahman menambahkan, program penghapusan jamban apung memasuki tahun kelima, 913 buah jamban apung berhasil dibongkar. Hal itu menambah keyakinannya, dengan kerja keras dan dukungan dari jajaran pemerintah daerah dan segenap masyarakat serta elemen pemangku kepentingan lain, kendala yang ada dapat diatasi. Bupati merasa optimis dan yakin target penghapusan jamban apung sebanyak 1000 unit dapat direalisasikan akhir tahun 2020 atau awal tahun 2021. Bupati menyampaikan harapannya kepada warga masyarakat penerima bangunan WC/jamban sehat permanen dan septic tank dapat memanfaatkan dan memelihara sarana tersebut sesuai dengan fungsinya.

Menurut Koordinator Sanitasi DAK Yanuar Rakhmat, sejak dimulainya gerakan ini tahun 2016 hingga awal tahun 2020, sebanyak 913 jamban terapung telah dibongkar dari target 1000 jamban apung. Konsekwensi atas pembongkaran jamban apung, Pemda Kabupaten Banjar memberikan stimulus pembangunan bilik wc/jamban sehat permanen dan septic tank indivual bagi warga dengan jumlah bilik/jamban yang dibangun sebanyak 1054 unit.

Sebagaimana disampaikan Plt. Sekda Banjar, sekaligus merupakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjar H. Mokhamad Hilman, Kick off Pembongkaran Jamban Terapung menandai dianjutkannya program Gerakan Bersama Realisasi Akses Sanitasi (GEBRAK’S) sebagai upaya percepatan pencapaian akses sanitasi  di Kabupaten Banjar. Kegiatan ini dalam rangka mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-6 guna menjamin ketersediaan dan manajemen air bersih serta sanitasi yang berkelanjutan untuk semua pada tahun 2030.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan bersama Komitmen Penghapusan Jamban di Sungai dan serah terima dua unit kedoteng (kereta sedot lumpur tangki septik) dan STS (Septege Transfer Station/bak penampung lumpur tangki septik sementara) kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Tambak Baru dan Desa Murung Kenanga, sebagai wujud realisasi program GEBRAK’S.

Salah satu sarana air minum Pamsimas yang diresmikan berada di Desa Tambak Baru Ulu. Sarana tersebut telah dilakukan uji fungsi akhir Desember sebelum diserahterimakan. Sarana yang diserahkan berupa bangunan menara air, sarana cuci tangan di sekolah, jamban sekolah, jaringan perpipaan, sambungan rumah (SR), dll. Sarana tersebut ditargetkan mampu melayani 232 KK atau 675 jiwa yang tersebar di empat Rukun Tangga (RT), dengan target awal sebanyak 100 SR dilengkapi water meter. Untuk menjamin keberlanjutan sarana, warga sepakat untuk membayar iuran air sebesar Rp. 3.000/ m3.

Pada kesempatan tersebut Bupati Banjar mencoba sarana cuci tangan (SCT) sekolah bersama-sama siswa SD. Bupati tidak lupa mengecek bangunan jamban sehat permanen sekolah dengan disain ramah penyandang disabilitas (disain universal), bangunan menara air, sambungan rumah (SR) warga. Bupati puas dengan penjelasan yang disampaikan KKM dan KPSPAMS, dimana air baku dari sungai yang kotor dan berwarna kecoklatan berhasil diproses (treatment) sehingga menghasilkan air yang jernih/bening. Air tersebut telah dicek ke laboratorium untuk mengetahui kualitas air yang dihasilkan.

Kick off Pembongkaran Jamban Terapung dan peresmian sarana air minum Pamsimas tahun anggaran 2019 semakin mempertegas kepedulian dan komitmen Kabupaten Banjar dalam mewujudkan universal akses air minum dan sanitasi (Herlina-DC Kab Banjar/ Zulkifli-TA CDCB Kalsel/ Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).