Pasaman, Sumatera Barat. Asosiasi KPSPAMS atau Asosiasi Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS) Perdesaan Kabupaten PasamanSumatera Barat, didirikan tahun 2012. Asosiasi yang diberi nama ‘Saiyo’ saat ini membawahi tidak kurang dari 177 KPSPAMS tingkat desa selaku pengelola sarana air minum hasil kegiatan/Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

Berbagai upaya telah dilakukan Asosiasi sebagai wadah komunikasi, pembinaan, dan sharing berbagi pengalaman dalam pengelolaan air minum perdesaan, untuk terus menjamin keberlanjutan pelayanan air minum bagi masyarakat perdesaan. Tentu saja bukan sesuatu yang mudah untuk terus memberikan pelayanan air minum secara berkelanjutan bagi kabupaten dengan jumlah penduduk 156.000 jiwa dengan 1400 kepala keluarga.

Sarana air minum yang dibangun melalui Pamsimas sejak tahun 2012, perlu pengelolaan, pemeliharaan, dan pengembangan secara baik untuk menjamin keberlanjutan pelayanan air minum bagi masyarakat desa. Sarana air minum tersebut saat ini dikelola oleh masyarakat dengan membentuk KPSPAMS (Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi) yang ada di setiap desa lokasi Pamsimas. Untuk optimalisasi peran KPSPAMS dalam pengelolaan SPAMS desa dibentuklan wadah bersama – Asosiasi KPSPAMS ‘Saiyo’ Kabupaten Pasaman Barat, sebagai wadah sharing dan pembelajaran sesama anggota/KPSPAMS.

Asosiasi ‘Saiyo’ menjadi mitra Pemerintah Daerah Kabupaten Pasamandalam upaya mewujudkan pelayanan air minum yang adil dan merata bagi masyarakat yang tinggal di perdesaan dan pnggiran kota. Kehadiran Asosiasi tingkat kabupaten ini didukung penuh Pemerintah Daerah Kabupaten Pasamanuntuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan air minum di Kabupaten Pasaman Barat. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Pasamanmemberikan dukungan biaya operasional sebesar Rp 170 juta pada tahun 2017 dan 2018. Namun karena refocusing anggaran, untuk tahun 2020 dan 2021 sementara bantuan tersebut ditiadakan dialihkan untuk penanganan Covid-19.

Sebagai mitra pemerintah daerah, Asosiasi memfasilitasi pengumpulan data dan melakukan monitoring ke desa-desa Pamsimas yang akan diusulkan dalam program Hibah Air Minum Perdesaan (HAMP). Untuk mendapatkan bantuan HAMP, terlebih dulu pemerintah daerah menganggarkan melalui APBD dan merealisasikan program lebih dulu. Untuk itu, Asosiasi membantu pemerintah daerah melakukan pendataan KPSPAMS yang diusulkan dalam program HAMP. Setelah dilakukan verifikasi oleh pengelola program HAMP, baru dilakukan penggantian biaya (reimbursement) sesuai realisasi jumlah sambungan (SR) yang dilakukan pemerintah daerah.

Untuk pengajuan program HAMP, Pemerintah Daerah Kabupaten Pasamantelah mengalokasikan anggaran melalui APBD sebesar Rp 1 miliar. Anggaran ini diperuntukan bagi pengadaan tambahan sambungan rumah sebanyak 500 SR. Tambahan SR tersebut diperuntukkan bagi tujuh desa di lokasi Program Pamsimas, yaitu Desa Jurung, Bangkok, Botung, Rambahan, Rumbio, Bandar Mas, dan Sei Biluik. Saat ini di Kabupaten Pasamantelah ada 9.000 SR dari intervensi Program Pamsimas, yang merupakan 25 persen dari jumlah KK di lokasi sasaran Pamsimas.

Pada tahun 2021, Asosiasi membantu pemerintah daerah dengan memfasilitasi persiapan program Hibah Insentif Desa menuju Air Minum Aman (HID MAMA) untuk delapan desa Pamsimas. HID MAMA diberikan kepada desa yang memiliki kelembagaan KPSPAMS yang berjalan efektif dan telah memiliki 100% akses air minum, namun memiliki masalah kualitas air yang dihasilkan. Program HID MAMA bagi delapan desa membutuhkan dana sebesar Rp 2,4 M. Rencana pelaksanaan HID MAMA ini telah dibicarakan dengan berbagai pihak seperti Camat, Wali Nagari, dan pengurus KPSPAMS calon penerima hibah, dengan didampingi Tim ROMS Pamsimas Kabupaten Pasaman.

Tolok ukur dalam menilai kinerja KPSPAMS dilihat dari keberadaan dokumen perencanaan, pencatatan aset, penerapan iuran dan pembukuan, serta jalinan kemitraan dengan pihak lain. Untuk itu Asosiasi bersama Dinas terkait seperti Bappeda, Dinas PUPR, Dinas PMD, dan Dinas Kesehatan secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi ke lapangan sekaligus melakukan coaching kepada KPSPAMS untuk meningkatkan ketrampilan dalam melaksankan operasional dan pemeliharaan sarana. Pelaksanaan kunjungan dan monitoring serta coaching, didukung biaya operasional dari pemerintah daerah maupun dana hibah lainnya.

Ketua Asosiasi KPSPAMS ‘Saiyo’ Ali Atas HRP berharap semua bantuan program air minum dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna dan pelayanan air minum dapat diberikan secara berkelanjutan. (Sri Yuliati-TA Penguatan Asosiasi/Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).