Batulicin-Tanah Bumbu, Kalsel – Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) selaku pengelola program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) Desa Madu Retno Kecamatan Karang Bintang Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan menggelar Pelatihan Disabilitas.  Pelatihan dilaksanakan selama satu hari di Posyandu ‘Kamboja’ Desa Madu Retno, Sabtu 10/04/2021.   Desa Madu Reno merupakan penerima program Pamsimas dengan sumber pembiayaan dari APBN tahun 2021.

Pelatihan Disabilitas diikuti 20 orang peserta 18 orang diantaranya merupakan perempuan.  Mereka berasal dari perwakilan masyarakat dan unsur KKM serta Satuan Pelaksana (Satlak) Pamsimas.  Melalui peltihan ini diharapkan pengelola program Pamsimas di tingkat desa (KKM dan Satlak) semakin paham dan termotivasi dalam pelibatan masyarakat/warga secara terbuka dan setara termasuk dalam memberikan ruang/akses ataupun kesempatan kepada kaum disabilitas dan atau pendamping keluarga disabilitas.

Melalui media pelatihan para peserta pelatihan diharapkan mampu memberikan masukan atau advokasi kepada pemerintah desa dalam pembangunan skala desa dengan  melibatkan kaum disabilitas dan/atau disain yang inklusif disabilitas.

Beragam pertanyaan dan sikap ditunjukkan peserta pelatihan dalam merespon apa yang disampaikan para pemandu yang merupakan Fasilitator program Pamsimas  dibantu Kader AMPL tingkat desa.  Para pemandu menyampaikan pentingnya pelibatan kaum disabilitas dalam program Pamsimas, mulai dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan paska pelaksanaan kegiatan Pamsimas.  Para peserta merasa tercerahkan dengan isitilah disabilitas, tidak sekedar orang/kelompok disabilitas (keterbatasan bawaan sejak lahir atau ada cacat permanen), tetapi juga terhadap ibu hamil dan menyusui, anak-anak, dan manula (manusia lanjut usia) yang selama ini luput dari perhatian mereka.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016, penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.

Selaras dengan hal tersebut program Pamsimas sangat mendukung dalam implementasinya berupa terbukanya akses keterlibatan kaum disabilitas mulai persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan paska pelaksanaan, diantaranya dengan melaksanakan  Pelatihan Disabilitas yang tertuang pada Rencana Kerja Masyarakat (RKM) dan pembangunan sarana air minum dan sanitasi dengan Disain Inklusif Disabilitas (DID) seperti sarana cuci tangan (SCT) di sekolah dan di tempat umum seperti Posyandu atau balai desa, serta jamban sekolah.

Pembangunan yang inklusif adalah kegiatan pembangunan yang melibatkan dan bermanfaat bagi semua anggota masyarakat. Pembangunan dikatakan inklusif jika seluruh lapisan masyarakat termasuk orang dengan disabilitas dapat menikmati proses-proses dan hasil pembangunan yang setara dengan orang lain.  Pembangunan inklusif mendorong kesadaran dan partisipasi seluruh masyarakat termasuk kelompok yang terpinggirkan serta melibatkan penyandang disabilitas untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dengan basis setara orang lain. Pembangunan seperti ini dilakukan untuk mencapai kesetaraan hak azasi manusia bagi orang dengan disabilitas dan memastikan partisipasi penuh serta akses seluruh masyarakat.

Guna mewujudkan akses untuk semua dilakukan dengan menerapkan prinsip “No one left behind.” Harapannya, pelatihan disabilitas tingkat masyarakat di seluruh desa sasaran program Pamsimas TA 2021 dapat berjalan baik dan lancar. Para peserta pelatihan dan pengambil kebijakan di tingkat desa diharapkan mampu meningkatkan pemahaman tentang konsep disabilitas pada program Pamsimas dan meningkatkan pemahaman tentang ragam disabilitas dan strategi mengidentifikasi dan pelibatan masyarakat disabilitas pada program Pamsimas maupun pembangunan skala desa. Peserta diharapkan lebih memahami disain sarana yang inklusif disabilitas dan dapat menyusun strategi agar disain sarana yang direncanakan pada RKM ramah disabilitas, Aspek ketrampilan juga diharapkan meningkat dalam menyusun strategi untuk memberikan kemudahan akses kepada masyarakat disabilitas, seperti akses layanan  sanitasi dan air minum untuk sambungan rumah. (Vivi Akmalina Rahmah-FM CD Tanah Bumbu/Zulkifli-TA CDCB Kalsel/Hartono).